Senin, 30 April 2012

Mengenal Kondisi Ketika Bertindak



Manusia ibarat melangkah di atas jalan panjang waktu, yang akhir dari perjalanan itu adalah keabadian. Dalam perjalanan tersebut, sebagian besar manusia tidak menyadari bahwa langkahnya pasti akan berakhir pada satu titik. Mereka terlena dalam buaian dunia yang memperdayai, mabuk dalam senandung fatamorgana yang dilantunkan Iblis, seraya menikmati parade setan-setan dunia yang menumbuhkan khayalan. Ada pula yang tergelincir dalam perjalanan itu karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai tempat perjalanannya. Sementara sebagian yang lain, yang menyadari jalan penuh onak itu akan berakhir, akan mempersiapkan diri mereka memasuki gerbang keabadian dengan selalu berpegang teguh pada “tali” Allah.
Ibarat pendaki gunung yang mempersiapkan segala sesuatu yang ia butuhkan dalam perjalanannya. Ia akan mempersiapkan perbekalan dan segala perlengkapan yang sesuai dan dibutuhkannya dalam perjalanan. Ia akan mengenakan sepatu dengan sol yang tebal agar kakinya terlindungi, karena ia mengetahui bahwa pendakiannya akan melalui jalan terjal yang penuh dengan duri dan batu. Dalam suatu kesempatan, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karamallaahu wajhah mengatakan, “Barangsiapa yang tidak mengetahui tempatnya melangkah, maka dia akan tergelincir.”
Baca selengkapnya »